Minggu, 15 November 2015

PERBEDAAN AKI BASAH DAN KERING

PERBEDAAN AKI BASAH DAN KERING


Pada sepeda motor, aki berfungsi sebagai sumber energi listrik untuk digunakan oleh komponen-komponen seperti starter, lampu, dan klakson. Terdapat dua jenis aki di pasaran, yaitu aki basah dan aki kering. Perbedaaan paling mendasar adalah aki basah berisi cairan elektroda, sedangkan aki kering berisi gel elektroda.Salah satu bagian terpenting di sepeda motor adalah aki. Di pasaran tersedia beragam merek aki. Namun, menurut jenisnya, aki terbagi menjadi dua, yaitu kering dan basah. Apa saja keuntungan dan kelemahan dari kedua aki ini?


A. Tipe Aki Basah

Aki basah sudah sejak lama banyak digunakan pada berbagai kendaraan. Maklum, aki jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai. Pada umumnya, aki basah menggunakan wadah yang semi transparan. Hal ini membuat cairan elektrolit yang terdapat di dalamnya dapat terlihat dengan jelas. Cairan elektrolit atau biasa disebut air aki atau air zuur berfungsi merendam sel-sel aki. Sebagai catatan, volume air aki harus selalu berada di atas batas minimal agar dapat tetap merendam sel-sel. Jika volume air kurang dari batas minimal, sel penyimpanan arus akan teroksidasi dan berkarat.



Gambar Aki Basah



Untuk menambah volume cairan, gunakan air destilasi, bukan air zuur. Perbedaan keduanya dapat dilihat berdasarkan warna tutup botolnya. Pada umumnya, air zuur dikemas dalam botol dengan tutup berwarna merah, sedangkan air destilasi dikemas dalam botol dengan tutup berwarna biru.



B. Tipe Aki Kering

Sementara itu, aki kering merupakan bentuk pengembangan dari aki basah yang penggunaannya semakin populer. Secara fisik, perbedaannya dengan aki basah dapat dilihat melalui wadahnya yang berwarna gelap atau tak transparan. Selain itu, aki kering juga tak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air aki.


Gambar Aki Kering



Sebagai pengganti cairan elektrolit, cairan yang terdapat di dalamnya berwujud gel. Tingkat penguapan gel ini sangat minim karena saat menguap, uap tersebut tak dibuang keluar. Hal ini membuat volumenya tetap terjaga. Dengan demikian, aki jenis ini tak membutuhkan perawatan khusus atau umumnya disebut maintenance free.






C. Tabel Perbandingan


Tipe Aki

Kelebihan

Kekurangan



Aki Basah

1. Harga murah

2. Ketika rusak dapat diperbaiki

3. Umur air aki sesuai pada saat kita isi


1. Harus menyetrum ketika ingin digunakan

2. Mengisi air accu terlebih dahulu

3. Merusak kerangka mesin jika cairan dalam aki mulai bocor dan mengenai bagian tertentu






Aki Kering

1. Langsung bisa di pakai tanpa harus di strum dlu

2. Tidak mengisi air accu

3. Tidak repot isi ulang

4.Tidak merusak kerangka mesin,karena saat pengisian listrik ulang dari regulator pada saat mesin nyala tidak menguap


1. Harga mahal

2.Ketika rusak tidak dapat di perbaiki

3. Aki kering umur aki nya dimulai ketika cairan gelnya sudah terisi di pabriknya




Jadi, kesimpulannya adalah aki basah membutuhkan perawatan karena perlu diperiksa ketinggian cairan dan memastikan bahwa cairan tersebut tetap berada pada batas yang seharusnya. Keuntungannya, aki basah harganya cenderung lebih terjangkau dan memiliki umur yang lebih panjang. Sementara itu, keuntungan aki kering adalah membutuhkan perawatan khusus. Namun, harganya relatif lebih tinggi dan umur pemakaian biasanya singkat.

PERBEDAAN REM CAKRAM DAN TROMOL

PERBEDAAN REM CAKRAM DAN TROMOL

Rem bagi kendaraan bermotor merupakan komponen yang sangat vital. Karena merupakan komponen penting pada kendaraan yang berfungsi mengurangi dan menghentikan laju kendaraan bermotor. Kemampuan perangkat pengereman berbanding lurus dengan kemampuan mesin pada kendaraan bermotor.Kemampuan pengereman pada mobil antik tentu berbeda dengan pengereman pada mobil modern yang sudah memiliki kemampuan pengereman yang lebih baik karena ditunjang dengan teknologi yang semakin berkembang.

Jadi semakin besar energi yang dihasilkan mesin suatu kendaraan maka diperlukan perangkat rem yang semakin baik pula. Mengingat begitu pentingnya perangkat rem pada suatu kendaraan maka berbagai upaya dilakukan untuk menghasilkan perangkat pengereman yang mampu mengurangi atau menghentikan kendaraan dengan baik dan aman. Pada kendaraan bermotor kita telah banyak menemui dan mengenal dua jenis sistem Rem yang sering ditemui. Yaitu rem cakram (Disc Brake) dan rem tromol (Drum Brake). Kedua nya sama-sama berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan. Tapi kedua jenis rem ini memiliki perbedaan dari segi konstruksi dan sistem kerja.

A. Rem Cakram (Disc Brake)


                  Gambar Rem Cakram (Disk Brake)



Rem cakram atau biasa juga dikenal dengan disc brake memiliki komponen utama berupa piringan cakram dan kaliper rem yang berisi piston dan sepatu rem (kampas rem). Prinsip kerja rem cakram adalah dengan menjepit piringan cakram yang dipasang pada roda kendaraan. Pada saat pedal rem di tekan maka master rem akan mendorong minyak yang ada didalamnya dan mengalirkan minyak rem ke piston yang ada dikaliper sehingga membuat piston bergerak mendorong kampas rem yang kemudian menjepit cakram dan membuat kecepatan putaran roda melambat dan akhirnya berhenti.













    Gambar Kampas Rem Cakram




B. Rem Tromol (Drum Brake)




















          Gambar Rem Tromol


Rem tromol adalah jenis rem yang bekerja atas dasar gesekan antara kampas rem (sepatu rem) dengan tromol (drum). Sepatu rem ini yang akan menahan putaran roda kendaraan melalui tromol sehingga kendaraann dapat melambat bahkan berhenti. Pada dasarnya sistem kerja rem tromol tidak jauh berbeda dengan rem cakram, pada saat pedal rem ditekan maka fluida yang ada didalam sistem pengereman akan menekan piston yang terdapat dalam silinder roda yang kemudian mendorong sepatu rem dan menekan teromol sehingga terjadi gesekan antara sepatu rem dan teromol yang membuat putaran roda melambat dan berhenti















                        Gambar Rem Tromol 


Tantangan utama pada sistem pengereman adalah panas. Panas yang dihasilkan dari gesekan yang terjadi antara sepatu rem dan teromol atau cakram akan membuat kinerja rem menurun. Terlebih lagi saat kendaraan menempuh rute yang menurun secara terus menerus membuat kinerja rem sangat berat. Bagi pengguna kendaraan yang bertransmisi manual dapat terbantu dengan menggunakanengine brake saat melibas turunan. tapi bagi kendaraan bertransmisi otomatis, rem akan bekerja extra keras pada saat melibas jalan yang menurun.

Untuk mengatasi kelebihan panas pada rem khususnya rem cakram, beberapa pengguna kendaraan atau cakram berkinerja tinggi menambahkan beberapa lubang pada cakram dengan harapan dapat membantu melepaskan panas dengan cepat.

Tantangan lainnya pada pengembangan sistem pengereman adalah gejala rem mengunci saat terjadi pengereman yang mendadak. Ban yang mengunci saat terjadi pengereman yang mendadak akan sangat membahayakan bagi kendaraan karena akan sangat sulit di kendalikan. Maka dari itu pada teknologi rem terkini telah ditambahkan fitur ABS (Anti-lock Braking System) untuk mencegah ban mengunci saat pengereman mendadak yang membuat mobil meluncur tak terkendali.

berikut adalah Tabel perbedaan antara Rem cakram (Disk Brake) dengan Rem Tromol (Drum Brake)


TABEL PERBANDINGAN



Jenis Rem

Kelebihan

Kekurangan










Rem Cakram (Disk Brake)
Sifatnya yang tertutup sehingga tidak mudah disusupi kotoran ataupun debu

Daya pengereman yang dihasilkan cukup baik karena kampas rem menjepit langsung ke cakram yang terhubung langsung keroda

Sistem pendinginan pada rem yang lebih baik karena rem cakram menganut sistem pengereman terbuka dan untuk memaksimalkan pendinginan biasanya pada piringan cakram di buat berongga atau berlubang sehingga panas yang dihasilkan akibat gesekan kampas rem dan cakram dapat tersirkulasikan secara merata

Sifatnya yang terbuka maka sistem pengereman ini sangat rawan dihinggapi kotoran ataupun debu yang dapat mengganggu kinerja komponen pengereman

Pada saat melalui jalan berair maka kemampuan pengereman nya pun dapat berkurang karena piringan cakram terlapisi air sehingga membuat kampas rem tidak dapat menjepit sempurna

Sering terkena debu dan kotoran lama kelamaan goresan ini akan membuat cakram bergelombang dan mengalami keausan yang tidak merata sehingga membuat kinerja pengereman kurang maksimal











Rem Tromol (Drum Brake)

Pengeraman pada rem tromol lebih lembut dan penampang pengereman dapat dibuat lebih lebar untuk memaksimalkan pengereman




Rem Tromol juga mampu menahan beban yang cukup besar




Rem Tromol masih banyak digunakan pada kendaraan berat seperti Truk atau Bus


Sifatnya yang tertutup membuat sisa dari proses pengereman yang dihasilkan akibat gesekan antara kampas dan tromol akan sulit keluar

Rem tromol tidak seluruh bagian kampas rem menempel sempurna pada tromol saat proses pengereman hal ini mengakibatkan proses pengereman yang tidak maksimal dan keausan yang tidak merata pada kampas rem

Rem teromol juga sangat rentan jika terkena air, karena dapat mengakibatkan kampas rem dan teromol menjadi licin yang membuat kinerja rem tidak maksimal


Berikut ada lah penjelelasan sedikit dari perbedaan antara Rem cakram (Disk Brake) dengan Rem Tromol (Drum Brake), dari kedua Rem tersebut menpunyai kelebihan dan kekurangan nya masing-masing, tergantung dengan kebutuhan dan keperluan nya masing-masing. terima kasih.





Sabtu, 07 November 2015

PERBANDINGAN MOTOR CARBURATOR DENGAN INJECTION

PERBANDINGAN MOTOR CARBURATOR DENGAN INJECTION

Tepat pada tahun 2014, setelah lebih dari 100 tahun mengabdi karburator akan menjadi kenangan, Sepeda motor baru yang diproduksi oleh pabrikan mulai dan hampir 100% menggunakan sistem Fuel Injection. Kenapa karburator harus berakhir dan digantikan oleh Fuel Injection, mari kita lihat perbandingannya.


A. Penjelasan Karburator

          Karburator yang baik setidaknya memiliki tiga penakar bensinyang disebut jet, jet memiliki ukuran lubang tempat bensin akan mengalir yang berbeda-beda, semakin besar lubangnya, semakin banyak bensin yang dapat lewat. Penakar bensin yang disebut jet ini masing-masing akan bekerja sesuai posisi bukaan gas.

  1.   Slow/Pilot Jet adalah penakar bensin yang paling kecil ukuran lubangnya, menakar bensin untuk kebutuhan putaran mesin rendah, bukaan gas 0~1/4.
  2.  Needle Jet & Jet Needle bekerja bersama membentuk celah lubang untuk bensin lewat, menakar bensin untuk putaran mesin menengah, bukaan gas 1/4~3/4.
  3.  Main Jet adalah penakar bensin untuk putran mesin tinggi dengan bukaan gas penuh – 3/4~1.Jet-jet ini selalu terbuka dan mengalirkan bensin saat mesin hidup.

Gambar Slow/Pilot Jet, Needle Jet, dan Main Jet


Perbedaan utama antara karburator dan injeksi adalah, pada karburator bensin masuk kedalam mesin karena dihisap oleh mesin, sedangkan injeksi sesuai namanya bensin diberi tekanan terlebih dahulu oleh pompa bensin, kemudian diinjeksi kedalam saluran masuk mesin melalui injector (gambar atas, sebelah kanan).


B. Pejelasan Injeksi

Injector ditempatkan pada saluran masuk mesin sebelum katup masuk- intake valve. Injektor seperti pintu/keran bensin yang membuka dan menutup aliran bensin yang sudah bertekanan sesuai perintah dari ECU Engine Control Unit.

Cara kerja Injector mirip seperti busi yaitu juga mempunyaitiming kapan dan berapa lama harus menyemprotkan bensin , jika busi memerlukan masukan dari sensor posisi crankshaft untuk menentukan saat pengapian maksimal, misalnya 10° sebelum piston mencapai titik mati atas – TMA.
Timing untuk injektor lebih rumit karena yang diukur sebagai penentu berapa lama injektor membuka untuk menyemprotkan bensin adalah berapa banyak udara yang masuk kedalam mesin, injektor harus memberikan jumlah bensin yang tepat agar dapat terbakar habis dengan jumlah udara yang ada (masuk kedalam mesin), nah ini rumus kimia dasarstoichiometry (2 C8H18 + 25 O2 → 16 CO2 + 18 H2O) perbandingan jumlah Udara O2 dan Bensin C8H18 yang terbaik, untuk menghasilkan tenaga mesin atau efisiensi maksimal.



Gambar injection


Jumlah udara O2 yang masuk kedalam mesin tidak selalu tetap berdasarkan kapasitas mesin saja, misal mesin 100cc = jumlah udara yang dihisap masuk 100cc, tetapi volume dan kandungan O2 berbeda-beda berdasarkan bukaan gas, putaran mesin, suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, jadi banyak sensor yang dipakai untuk menghitungnya, bahkan setelah pembakaran pun masih ada O2 sensor yang dipasang pada saluran buang untuk mengabarkan kepada ECU apakah hasil kalkulasi timing injektor sudah pas atau belum, perlu ditambah atau dikurangi.
Dengan demikian Fuel Injection lebih presisi mengatur bensin dibandingkan dengan karburator, lebih baik untuk efisiensi bahan bakar, menekan polusi gas buang kendaraan bermotor.Seperti sistem CDI yang akhirnya menggantikan Platina – contact breaker, maka Fuel Injection juga menggantikan karburator.




C. Tabel Perbandingan



TABEL PERBANDINGAN 
Sistem
Kelebihan
Kekurangan

   







Carburator

      1.       Lebih murah dibandingkan system injection tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection.

      2.       Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks


      3.       Perawatan lebih gampang dan sederhana

      4.       Gampang saat dilakukan pembersihan atau servis
   

       1.       Untuk penyetelan A/F ratio dilakukan manual dan hanya bisa sekali.

       2.       Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda

       3.       Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan kondisi seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll

       4.       Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros.









Injection
1.       Dapat mengatur A/F ratio berdasarkan kebutuhan mesin dan kondisi cuaca.

2.       Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik.

3.       Ketika temperature dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya.

4.       Injector menyuplai bahan bakar kemesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih effisien sehingga menjadi lebih irit.

1.       Harga lebih mahal dibandingkan karburator sebab lebih banyak terdapat komponen.

2.       Jumlah komponen yang lebih banyak dan kompleks

3.       Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu.

Gambar Tabel Perbandingan



Motor keluaran terbaru hampir semua menggunakan Sistem Injeksi, sudah tidak menggunakan sistem karburator. Demikian lah perbadandingan dari sistem kerja motor Karburator dan Injeksi anda lebih tertarik dengan mana? 

Perbandingan Hidrolik Fluida Air dan Oli

Perbandingan Hidrolik Fluida Air dan Oli

A.Perkembangan Fluida Hidrolik
               
Sejarah pertamanya penggunaan hidrolik dengan media air pada tahun 1795 oleh Joseph Bramah yang digunakan untuk mesin press. Pada abad 19 media air juga masih banyak digunakan di Inggris namun pada tahun 1910 sejak ditemukan desain mesin pompa yang pengoperasiannya harus menggunakan mineral oli, maka media air tidak popular lagi, pompa ini ditemukan oleh Amstrong, William & James.

Perbaikan kualitas fluida kerja untuk menghasilkan peningkatan efisiensi terus dilakukan. Peningkatan kerja dengan tekanan yang tinggi akan menaikan temperatur fluida kerja sehingga benar benar dibutuhkan kualitas fluida kerja yang baik , umur fluida yang makin panjang, proteksi yang baik bagi komponen hidrolik, sehingga pada tahun 1940 oli diperkenalkan dan ini mengandung zat aditive untuk melindungi dari oksidasi dan karat.

Fluida kerja adalah merupakan komponen yang sangat penting dari semua sistem hidrolik. Fluida ini berlaku sebagai pelumas, media untuk mengalirkan panas, media transfer energi. Karakteristik dari fluida sangat mempengaruhi terhadap performa dan umur hidup alat. Pada dasarnya fluida hidrolik adalah uncompressible dan ketika dimasukan kedalam penampung akan berbentuk sama dengan penampungnya. Penggunaan fluida yang bersih, berkualitas tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan pengoperasian hidrolik yang efisien.

Fluida hidrolik mempunyai fungsi sebagai penerus tenaga, penghilang panas, pelumas dan pelindung yang sempurna bagi komponen, untuk itu fluida hidrolik harus mempunyai sifat:
1. Viskositas yang ideal
2. Kemampuan lubrikasi yang baik
3. Kemampuan menguap yang rendah.
4. Tidak beracun.
5. Berat jenis yang rendah.
6. Ramah lingkungan dan sifat kimia yang stabil.
7. Tingkat incompressibilitas yang tinggi.
8. Tahan api.
9. Kemampuan meneruskan panas yang baik.
10. Tidak mudah berbusa.
11. Mudah didapat dan harga murah.
Hal ini sangat jelas tidak cukup fluida tunggal dapat memenuhi semua kebutuhan yang ada diatas.

Awal mula penggunaan fluida hidrolik adalah air namun seiring berkembang nya zaman penggunaan fluida hidrolik diganti menjadi oli, berikut ini adalah tabel pebandingan antara hidrolik fluida air dan hidolik fluida oli.


TABEL PERBANDINGAN

Fluida Yang Digunakan

Kelebihan

Kekurangan








                      


                 Fluida Oli


  •       Tenaga yang dihasilkan besar


  • Sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.


  •       Juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dibandingkan dengan sistem pneumatic


  •      Tidak berisik.


  •     Fluida yang digunakan (oli) harganya mahal.


  •       Apabila terjadi kebocoran akan mengotori sistem, sehingga sistem hidrolik jarang digunakan pada industri makanan maupun obat-obatan.


  •      Deteriorasi (Yaitu kerusakan deterioration) oli yang disebabkan oleh pengaruh dari oli itu sendiri, ini terjadi akibat adanya perubahan oksidasi, perubahan viskositas, pengurangan tegangan permukaan dan sebagainya.











Fluida Air



  •      Tidak mudah berbusa.


  •       Mudah didapat dan harga murah.


  •      Tidak beracun.


  •      Apabila terjadi kebocoran tidak akan mengotori sistem, sehingga sistem hidrolik sering digunakan pada industri makanan maupun obat-obatan




  •       Mudah membeku pada suhu 0ÂșC pada tekanan atmosfer.


  •      Cenderung mengembang ketika membeku.


  •     Sifatnya korosif.


  •       Bukan pelumas yang baik.

Tabel Perbandingan Hidrolik Fluida Air dan Oli

Demikian lah perbandingan dari Hidrolik yang menggunakan Fluida Air dan Oli, pengaplikasian nya sendiri tergantung kepada situasi dan kondisi untuk memilih Fluida apa yang di gunakan atau sama dengan sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Blogger templates

Blogger news